Home » » YAYASAN SERBA BAKTI PP. SURYALAYA MENGHADAPI TANTANGAN ABAD 21

YAYASAN SERBA BAKTI PP. SURYALAYA MENGHADAPI TANTANGAN ABAD 21

Written By Suryalaya37 on Kamis, 10 April 2014 | 16.03

DITULIS Oleh : RAHMAT ARTIAWAN dalam majalah SHINTORIS Edisi 20 bulan Desember 2005-1426 H, hal.03 sd. 07

Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi yang pesat, terjadi perubahan tatanan masyarakat menjadi ke arah pergaulan global dengan segala gejala dan efek yang ditimbulkannya. Juga ada perubahan kebiasaan dan cara berfikir masyarakat urban perkotaanpada khususnya akan hubungan interpersonal masing-masing individu. Selain itu pertambahan jumlah penduduk dan konsentrasi jumlahnya yang tidak merata serta fasilitas dan kemudahan hidup yang berbeda pada tiap tempatnya.

Dengan kondisi kekinian yang telah dijelaskan diatas, masyarakat urban tersebut lebih memilih tata cara pergaulan global yang lebih praktis, lebih terukur (secara materi), lebih mudah, hemat waktu,biaya dan dianggap tidak bertele-tele. Cara seperti ini dianggaplebih baik seperti yang mereka lihat dan dengar pada sistem komunikasi canggih abad ini yakni Televisi, Radio, Internet serta sebagian dari mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat global.

Tatacara yang dipakai pada pergaulan global tersebut adalah "bebas nilai" karena pada pergaulan tersebut terdiri dari berbagai macam etnik, ras, agama, pendidikan, bahasa maupun perbedaan lainnya. Dari banyak perbedaan tersebut mereka menyepakati suatu "jalan tengah"dengan meminimalisir perbedaan (nilai) diantara mereka, sehingga persamaan yang diambil untuk dijadikan jalan tengah adalah kesamaan sebagai manusia. Diantara "jalan tengah" itu adalah suatu mekanismeyang kita kenal dengan "hak azasi manusia (Human Right)" .

Yayasan Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya (YSB PPS) jika ditelaah secara bahasa umum terdiri dari 3 (tiga) suku kalimatyakni :
1. Pondok Pesantren Suryalaya (PPS)
2. Serba Bakti
3. Yayasan.

Pondok Pesantren Suryalaya adalah pendiri dan pemilik, Serba Bakti adalah sifat kegiatan, Yayasan adalah bentuk wadah.. Sehingga YSB PPS dapat didefinisikan sebagai Yayasan yang dimiliki dan didirikan oleh Pondok Pesantren Suryalaya dengan sifat Serba Bakti pada setiap kegiatannya. YSB PPS dalam struktur organisasi umum PPS adalah sebagai kepanjangan tangan dari Pondok Pesantren dan berada di bawah PPS, sejajar kedudukannya dengan Koperasi Hikmat dan kelompok Wakil Talqin.  

YSB PPS didirikan tahun 1961 dengan akte notaris Nomor 10/1961 JO Nomor 37/1987 Jo nomor 25/1994. Dibandingkan dengan PPS yang berdiri sejak 1905. YSB didirikan setelah sekian lama PPS berdiri. Artinya YSB diadakan untuk menunjang kegiatan PPS. Ini berbeda dengan Yayasan pada umumnya, dimana yayasan mendirikan suatu bentuk organisasi lain dengan misinya sendiri.

Dengan penjelasan diatas diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yangdapat menjalankan roda organisasi dengan bentuk wadah Yayasan, sifatkegiatannya yang Serba Bakti serta tunduk dan patuh kepada pemiliknya (PPS), dan dalam koridor misinya.

Perubahan yang terjadi pada masyarakat urban yang dianggapsebagai "Trend Setter" atau model bagi sebagian masyarakat lainnya,dapat mempengaruhi pola kehidupan masyarakat secara umum, kearahmaterialisme (faham kebendaan), indivualisme (kepentingan dirisendiri) dan liberalisasi (kebebasan individu). Dimana pola iniadalah pola dari masyarakat global. Hal ini tidaklah dapat dicegahtapi harus disikapi secara arif oleh pengelola yang terlibatlangsung dengan mereka.Yayasan Serba Bakti yang dipercaya sebagai pengelola sebagianmasyarakat harus dapat menyikapi keadaan ini dengan melakukan perubahan mendasar pada pola fikir dan mekanisme teknis pengaturan di lapangan, agar tetap pada koridor misi yang ditugaskan olehPondok Pesantren Suryalaya. Jika pada waktu sebelumnya sistem Figur yang menjadi pilihan bagiSDM pengelola YSB, tapi dengan terjadinya perubahan, sistem initidaklan dapat lagi dipertahankan. Kecenderungan yang ada adalah dengan menggunakan pilihan-pilihan yang lebih demokratis dan memasyarakat. Para pengurus tidaklah harus selalu populer danberwibawa, tetapi lebih ditekankan kepada kemampuan pengelolaan organisasi secara modern dari sisi manajemen, administrasi dan kemampuan lobying atau pendekatan secara pribadi dan informal kepada masyarakat yang dikelolanya.

PPS telah lebih maju dari organisasi dibawahnya dengan menyediakan media komunikasi yang dapat diakses dan digunakan oleh siapa saja di dunia (baik website atau email) yang semuanya sebagai penyikapan arif dan positif terhadap perkembangan teknologi dan perubahan zaman. Bukan berarti tiap organisasi dibawah PPS harus mengikuti membuat kedua hal di atas, tetapi yang dilihat adalah spiritnya atau motivasi dan kerangka berfikirnya. Hal diatas sebagai bukti bahwa PPS sendiri tidak alergi terhadap perubahan, sekiranya dapat menjadikan manfaat dan selama masih dalam koridor visi dan misi PPS.

Amanah (tugas) yang diemban para pengurus YSB dimana saja cukup berat, sama dengan kelompok Wakil Talqin yang melakukan Pengembangan dan Pembinaan TQN PPS dalam ruang lingkup ajaran. YSB sendiri tugasnya adalah melakukan pengelolaan, pengaturan dan penjadwalan terhadap para pengamal yang sedang dibina oleh Kelompok Wakil Talqin dan jajaran Mubalih/Mubaligoh, serta pengamanan, administrasi kenegaraan dan hubungan dengan instansi lain di luar lingkungan PPS.
Untuk ini harus diciptakan komunikasi dan koordinasi yang baikdiantaranya.YSB juga diharapkan terus melakukan pengelolaan dengan mencetak parakader penerus di lingkungan YSB maupun di lingkungan Pembinaan Mubalih/Mubaligoh. Seperti yang tercantum dalam Maklumat Yang MuliaSesepuh PPS No 138.PPS.IX.96 untuk Wakil Talqin, Pengurus Perwakilan PPS, Mubaligh PPS dan Ikhwan TQN PPS, Maklumat tersebut adalah(diketik ulang) :
  
MAKLUMAT
Nomor : 138.PPS.IX.96

Dari : Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya
Kepada :
1. Wakil Talqin TQN PP.Suryalaya
2. Pengurus Perwakilan YSB PPS
3. Mubaligh PP. Suryalaya
4. Ikhwan TQN PP.Suryalaya

Assalamu alaikum wr. Wbr.Seraya bersyukur kehadirat Illahi Robbi. Abah berdoa semoga AllahSWT senantiasa melimpahkan taufiq, hidayah serta inayah-Nya kepada kita semua.
Dalam kesempatan ini Abah selaku Pengayom Pondok Pesantren Suryalayaingin mengingatkan kembali, yaitu sebagaimana dimaklumi bahwa akhir-akhir ini kaum muslimin yang belajar mengamalkan TQN semakin berkembang, baik di dalam maupun luar negeri.

Kesemuanya ini merupakan tantangan bagi kita sebagai pengelola Pondok Pesantren Suryalaya (baik Wakil Talqin, Pengurus Yayasan Serba Bakti, Mubaligh dan Ikhwan).

Mengingat hal tersebut di atas Abah mengharap :
1. Agar meningkatkan rasa memiliki dan tangung jawab terhadapPondok Pesantren Suryalaya
2. Wakil Talqin dan Mubaligh. Agar mampu meningkatkanketeladanan dan Pembinaan bagi Ikhwan TQN (baikpengamal TQN yang lama maupun yang baru)
3. Para pengurus Perwakilan YSB PP.Suryalaya didaerah. Harusberusaha mencetak kader yang kelak Insya Allah akanmampu meneruskan kepemimpinan dan bimbingan pengamal TQN

Untuk membantu mewujudkan kearah pembentukan kader, maka PPSuryalaya telah mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, baik formalmaupun non formal,Formal : STK, SLTP, SMU, TPA, Mts, MA/MAK dan IAILM,Non Formal : Pengajian Pesantren, Majlis Ta'lim

Menurut kenyataan bahwa masih sedikit dari kalangan ikhwan TQN yangmenyekolahkan putra-putrinya ke PP. Suryalaya, terutama ke InsitutAgama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM).

Mengingat hal tersebut diatas, Abah mengingatkan dan mengajak WakilTalqin, Pengurus Yayasan Serba Bakti, Mubaligh dan ikhwan TQN PP.Suryalaya untuk memikirkan hal tersebut diatas.

Abah akan sangat berbahagia dan bangga, apabila setiap daerah dimanaikhwan berada dapat membentuk kader, dengan mengirimkan putra-putrinya untuk dididik di PP. Suryalaya, khususnya IAILM yang diharapkan kelak mereka akan menjadi pemimpin yang berilmu amaliahdan amal ilmiah, maupun membina ikhwan TQN dan menjadi panutan masyarakat khususnya panutan ikhwan TQN PP. Suryalaya.

Demikian maklumat agar dilaksanakan dengan penuh kesadaran dankeikhlasan.Wassalamu'alaikum wr.wbr.


11 Jumadil Awal 14 Surayalaya, 24 September 1996
Sesepuh PP. SuryalayaKHA. SHOHIBULWAFA TAJUL ARIFIN
Catatan : Maklumat ini agar diperbanyak dan disebarluaskan kepadai khwan TQN PP.Suryalaya

Pengkaderan di YSB sebaiknya menggunakan cara "Magang" yakni kandidat yang akan ditempatkan pada suatu posisi terlebih dahulumenempati posisi dibawahnya sebagai asisten atau pembantu pengurusyang masih di posisinya, sehingga ketika waktu penggantian tiba, kandidat tersebut sudah cukup menguasai sistem.

Untuk menjalankan suatu organisasi selain SDM dibutuhkan danaoperasional. Hal ini yang kadang menjadi hambatan dari kelangsungankegiatan YSB, walaupun YSB secara hukum dibolehkan mencarikeuntungan (Undang-undang No 16 tahun 2003 tentang Yayasan),pelaksanaannya dilapangan selalu saja kesulitan. Perlu disadariwalaupun telah keluar undang-uandang no 16 ini, tetapi nama YayasanSerba Bakti tidak berubah, artinya tetap Serba Bakti pada setiapkegiatannya.

Menyikapi perubahan tatanan masyarakat ke arah individualisme tadi,para pengurus YSB dituntut meningkatkan mobilitas dan lebih mendidikdiri untuk berbesar hati terhadap individualisme dan mobilitasikhwan. Silaturahmi dengan bertatap muka tetap menjadi pilihanefektif, namun sebelumnya terlebih dahulu koordinasi harus dilakukan mengingat mobilitas ikhwan dari masyarakat urban yang tinggi.Koordinasi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan alat komunikasi yang murah dan efektif, (SMS, email dan lain-lain). Jikakoordinasi dengan komunikasi yang efektif sudah dilakukan, tinggal kesadaran ikhwan akan kebutuhannya terhadap PPS, misalnya untukmasalah kegiatan pengamalan, pembinaan atau lainnya.

Demokrasi dan hak individu para pengamal TQN PPS harus dihargai mengingat perubahan zaman, tapi untuk masalah yang berhubungandengan Prosedur Standar yang baku seperti tatacara pelaksanaan amalan, tidak bisa ditawar dengan berbagai dalih dan alasan.Modernisasi dan Demokrasi adalah hanya untuk cara komunikasi interpersonal antar tiap individu. Tidak boleh merambah ke wilayah amalan, aturan main pengamalan dan adab atau tatacara penghormatan. Pengamalan itu sendiri adalah urusan yang sangat pribadi antara pengamal dan Pemberi Amalan. Jadi hubungan ini sudah jauh lebih modern dan Demokratis jauh-jauh hari sebelumnya (zaman RasulullahSAW) dan akan bertahan hingga akhir zaman. 
Sekali lagi tinggal pandai-pandai pengurus di lingkungan PPS untuk menyikapi setiap perubahan yang terjadi pada zamannya. Amalannyatidak berubah, tatacaranya tidak berubah, aturan mainnya tidak berubah. SDM YSB yang juga merupakan pengamal, selain bertanggungjawab terhadap amanahnya di YSB juga bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Dengan menjadi SDM YSB adalah merupakan nilaitambah bagi dirinya, untuk lebih memudahkan urusan hubungan antaradirinya dengan Pemberi Amanah dan Pemberi Amalan. Yang dimaksudhubungan disini adalah bukan saja secara fisik tetapi juga proses pembelajaran dan proses pembetukan mental dan spiritual. Dengan menjadi SDM YSB, otomatis akan terlibat dengan banyak karakter pengamal, yang dapat menjadikannya lebih mudah untuk memiliki mental yang kuat dan fleksibel (logor dina liang jarum) dan dapat lebih sabar dan berlapang dada (henteu sereg dibuana). Dengan banyak tempaan dan pembelajaran yang disikapi dengan pemahaman yang benar,pada akhirnya akan mendekatkan kepada CAGEUR BAGEUR.

disalin dari: Dokumen no.005 di Grup facebook Pemuda TQN Suryalaya 

0 komentar :

Posting Komentar